Prof. Dr. Sutan Nasomal: “Kenaikan Pajak Jadi Teror Baru di Usia 80 Tahun Indonesia”

- Author

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

InsightTribun.com|JAKARTA — Kenaikan pajak daerah yang belakangan ramai diprotes masyarakat menuai kritik keras dari Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH., pakar hukum pidana internasional sekaligus ekonom. Ia menyebut kebijakan ini sebagai “teror pajak” yang justru memperburuk hubungan rakyat dengan pemerintah.

Kasus Bupati Pati yang viral belakangan, menurutnya, menjadi bukti nyata bagaimana kebijakan arogan bisa memicu perlawanan rakyat. “Seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan menyebar ke daerah lain,” tegasnya saat ditemui di markas pusat Partai Oposisi Merdeka, Jakarta.

Sutan menyoroti lonjakan pajak PBB-P2 yang dikeluhkan masyarakat di berbagai daerah. Menurutnya, mustahil kepala daerah berani menaikkan pajak tanpa ada dorongan atau perintah dari pemerintah pusat. “Kalau pajak naik sampai 100% bahkan 1000% di usia 80 tahun Indonesia merdeka, ini benar-benar catatan kelam dalam sejarah bangsa,” ujarnya.

Ia membandingkan kondisi saat ini dengan sejarah pajak di Nusantara. Menurut Sutan, baik pada masa kerajaan maupun penjajahan Belanda, pajak tidak pernah melampaui 15%. “Kalau pun ada yang lebih, biasanya karena pungli atau ulah oknum,” jelasnya.

Sutan mendesak Presiden RI, Jenderal H. Prabowo Subiyanto, segera turun tangan dan membatalkan kebijakan kenaikan pajak yang dianggap tidak manusiawi. “Saya yakin ini bukan perintah Presiden, tapi ulah oknum di jajaran pemerintah yang semena-mena. Presiden jangan sampai dipermainkan,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa praktik pemblokiran rekening oleh PPATK maupun kebijakan pajak yang membebani rakyat bisa dianggap sebagai bentuk pemerasan baru. “Masyarakat sudah sedih dan marah. Kalau terus dipaksa, kepercayaan rakyat terhadap negara bisa runtuh,” tegasnya.

Menurut Sutan, pemerintah seharusnya mencari cara cerdas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat. “Kepala daerah yang profesional bisa mengembangkan investasi, industri, atau mengoptimalkan sumber daya alam. Bukan menindas rakyat dengan pajak,” ujarnya.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo harus berani bersikap tegas dengan menghentikan kebijakan yang merugikan rakyat, termasuk mencopot pejabat atau kepala daerah yang dinilai arogan. “Kalau pemerintah melindungi rakyat, Indonesia akan kuat dalam persatuan. Tapi kalau sebaliknya, negeri ini bisa terancam perpecahan,” pungkasnya.


Narasumber: Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH.

Berita Terkait

Dinilai Hina Universitas Se-Lampung, Ketum PWDPI Minta Roy Suryo Minta Maaf*
Bendum DPP PWDPI Rosita Gosi Rayakan Ulang Tahun ke-40 Penuh Kebersamaan
Masyarakat Desak APH Usut Tuntas Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa Prof. Sutan: “APH Jangan Tutup Mata!”
Warga Way Narta Meledak! Tolak Pelantikan Kembali Mantan Peratin Tersandung Skandal Asusila dan Dugaan Korupsi
Dua Kontainer Barang Bukti Hilang di Polda Metro Jaya, Prof. Sutan Nasomal Minta Kapolri Turun Tangan
Prof. Dr. Sutan Nasomal Desak Presiden Prabowo Instruksikan Kemenparekraf Dukung Pesta Rakyat Pacu Jalur Kuantan Singingi
Munir Usulkan Pemprov Lampung Miliki Kapal Penyeberangan Sendiri, Target Masuk APBD 2026
PWDPI Gaungkan Keberlanjutan Lewat Penghargaan untuk Presiden dan Tokoh Inspiratif

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 10:55 WIB

Dinilai Hina Universitas Se-Lampung, Ketum PWDPI Minta Roy Suryo Minta Maaf*

Kamis, 21 Agustus 2025 - 10:49 WIB

Bendum DPP PWDPI Rosita Gosi Rayakan Ulang Tahun ke-40 Penuh Kebersamaan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 19:16 WIB

Masyarakat Desak APH Usut Tuntas Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa Prof. Sutan: “APH Jangan Tutup Mata!”

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 16:00 WIB

Prof. Dr. Sutan Nasomal: “Kenaikan Pajak Jadi Teror Baru di Usia 80 Tahun Indonesia”

Jumat, 15 Agustus 2025 - 19:08 WIB

Warga Way Narta Meledak! Tolak Pelantikan Kembali Mantan Peratin Tersandung Skandal Asusila dan Dugaan Korupsi

Berita Terbaru