Fenomena Bendera One Pice Prof. Sutan Nasomal Pakar Hukum Internasional,Ekonom Dorong Negara Dengarkan Aspirasi Anak Muda 2025 

- Author

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

InsightTribun.com|JAKARTA – Menanggapi viralnya pengibaran bendera bajak laut ala One Piece yang marak menjelang HUT ke-80 RI, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, pakar hukum internasional sekaligus Presiden Partai Oposisi Merdeka Jenderal Kompii, menyampaikan pandangan bernas yang merangkul suara generasi muda. Dalam pernyataannya, beliau turut mengutip pernyataan Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer, yang menyentil akar persoalan sosial di balik aksi simbolik tersebut. Selasa (5/8/2025)

“Ini bukan pemberontakan. Ini adalah ekspresi kecewa anak muda terhadap realitas sosial dan politik. Mereka tidak membenci merah putih—mereka hanya belum melihat negara hadir secara nyata dalam hidup mereka,” ujar Immanuel, seperti dikutip Prof. Sutan. (5/8)

Lebih lanjut, Prof. Sutan menegaskan bahwa negara tidak boleh terburu-buru melabeli ekspresi kreatif anak muda sebagai tindakan anti-NKRI.

“Simbol bajak laut bukan musuh negara. Yang jadi musuh itu ketidakadilan, kesenjangan, dan rasa tidak dipercaya. Negara harus sadar: kalau anak muda lebih merasa diwakili tokoh fiksi ketimbang tokoh publik, maka kita harus instrospeksi,” ujarnya.

Prof. Sutan menilai bahwa semangat perlawanan terhadap ketimpangan yang digambarkan dalam kisah fiksi seperti One Piece justru menjadi cerminan harapan akan perubahan. Dan harapan itu, kata dia, tidak boleh dimatikan dengan represi.

“Kita ini negara besar, bukan mental pengecut yang takut pada gambar bendera. Kalau mereka memilih lambang lain untuk menyuarakan keresahannya, itu artinya ada yang salah dengan cara kita mendekap mereka. Ajak bicara, bukan buru-buru menuduh,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Prof. Sutan mengajak seluruh pemimpin dan aparat untuk bijak menyikapi fenomena ini, membuka ruang diskusi yang sehat, serta menjadikan momen ini sebagai cermin evaluasi bangsa.

“Anak muda ingin didengar, bukan dimusuhi. Mereka cinta negeri ini—tapi dengan cara mereka sendiri. Jangan buru-buru memadamkan pesan mereka hanya karena bentuknya tidak lazim,” pungkasnya.

Narasumber: Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH. Pakar Hukum Internasional | Ekonom Nasional Presiden Partai Oposisi Merdeka Jenderal Kompii Pengasuh Ponpes Ass Saqwa Plus, Jakarta- 0811 8419 260

Berita Terkait

CV. Bima Raja Campaka, Perusahaan Baru dengan Banyak Prestasi di Bidang Konstruksi
Prof. Sutan Nasomal: Jangan Abaikan Nasib Honorer, Saatnya Presiden Bertindak!
Prof Dr Sutan Nasomal Mendukung Presiden RI Memberantas Rekening Kriminal
Prof. Dr. Sutan Nasomal Minta Kejagung, MA, dan Kapolri Rumuskan Langkah Hukum: Ibu Menyusui dan Balitanya Harus Dibebaskan!

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:52 WIB

CV. Bima Raja Campaka, Perusahaan Baru dengan Banyak Prestasi di Bidang Konstruksi

Kamis, 7 Agustus 2025 - 22:12 WIB

Prof. Sutan Nasomal: Jangan Abaikan Nasib Honorer, Saatnya Presiden Bertindak!

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Fenomena Bendera One Pice Prof. Sutan Nasomal Pakar Hukum Internasional,Ekonom Dorong Negara Dengarkan Aspirasi Anak Muda 2025 

Rabu, 6 Agustus 2025 - 20:09 WIB

Prof Dr Sutan Nasomal Mendukung Presiden RI Memberantas Rekening Kriminal

Rabu, 6 Agustus 2025 - 17:52 WIB

Prof. Dr. Sutan Nasomal Minta Kejagung, MA, dan Kapolri Rumuskan Langkah Hukum: Ibu Menyusui dan Balitanya Harus Dibebaskan!

Berita Terbaru