InsightTribun.com|Lampung – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPP PWDPI), M. Nurullah RS, menilai pernyataan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, telah merendahkan martabat universitas-universitas di Lampung. Atas dasar itu, ia mendesak Roy Suryo segera meminta maaf kepada masyarakat Lampung.
Pernyataan ini disampaikan Nurullah setelah menanggapi komentar Roy Suryo dalam sebuah debat di salah satu televisi nasional beberapa waktu lalu.
“Jangan karena merasa lulusan UGM, lalu orang lain dianggap rendah. Saya malah sarankan Roy Suryo diperiksa kejiwaannya di rumah sakit jiwa. Jangan-jangan memang ada gangguan, karena selalu usil dengan orang lain yang sama-sama lulusan UGM,” tegas Nurullah, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, sikap Roy Suryo yang melarang lawan debat mengaku sebagai alumni UGM menunjukkan arogansi. “Kalau seseorang kuliah dan lulus S2 di UGM, tetap sah disebut alumni. Jangan seenaknya merendahkan orang lain,” lanjutnya.
Lebih jauh, Ketum PWDPI yang juga putra daerah Lampung itu meminta pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mencabut ijazah Roy Suryo. Ia menilai hal tersebut perlu dilakukan demi menjaga kehormatan almamater.
“Roy Suryo ini sudah sering bikin gaduh. Bahkan pernah juga menghina kampus tempat dia kuliah sendiri, UGM. Ditambah lagi, dulu dia sempat menuding ijazah Presiden Jokowi palsu, yang jelas membuat gaduh se-Indonesia dan merusak citra bangsa di mata dunia,” ujar Nurullah.
Ia menegaskan, langkah pencabutan ijazah Roy Suryo akan menjadi bentuk ketegasan UGM dalam menjaga nama baik sebagai salah satu universitas ternama di Indonesia.
Jurnalis – Agus Salim